snow

Berlangganan Email :

Artikel Terbaru Via Email
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari blog ini langsung ke email Anda.!!!

CHATTING

" id="r" style="filter:alpha(opacity=60);opacity:0.60;-moz-opacity:0.60; display:block; " scrolling="auto" width="180">

Translate

like di facebook

Selasa, 11 Juni 2013

Kesalahan Yuri SNSD di MV Love and Girls [dance ver]

Annyeong sone ^.^
kita ketemu lagi nih di postingan saya yg kali ini akan membahas soal mistake yuri di love and girls,oh iya..ini 100% saya sendiri yg temukan kesalahannya loh! tapi saya post ini engga ada maksud apa-apa kok! saya hanya ingin share apa yg saya liat di mv love and girls dan tdk ada maksud yg lain (karena saya jg sone forever) oh iya,kalau mau copas harap sertakan cr blog saya yah sone ;) ... langsung aja yuk kita bahas dimana letak kesalahan yuri.

(perbesar klik gambarnya)
ket :
kesalahannya yuri ada pd tangannya.
[kalau mau liat kesalahan yuri liatnya di love and girls versi dancenya ya,dan ada di detik 55]


~sekian~
~wajib koment ya~

[FANFICTION FULL] It's Too Late

IT’S TOO LATE 1
Author:
  • Ima dwena (@dwenbells)
Main Casts:
  • Kim wae na  (Imaginary cast)
  • Cho kyuhyun
  • Lee donghae
Genre: Romance, friendship
Length : 2 shoot
*Wae Na POV*
Namaku Kim wae na , atau yang lebih simple nya Wae na, aku seorang yeoja yang terlahir dari keluargayang cukup berada , mereka juga  sangat menyayangi  ku, aku juga sangat beruntung memiliki 2 sahabat yang sangat baik , kalo diingat-ingat pertemuanku dengan mereka benar-benar lucu
*flashback* 15 tahun yang lalu Di TK shinwa
*author pov*
TK shinwa terlihat sangat padat oleh anak-anak yang baru masuk sekolah , makhlum saja banyak orangtua yang mendaftarkan anaknya disekolah ini , karena sekolah ini memang sudah sangat terkenal.
#skip
Diantara kerumunan anak-anak itu ada seorang anak perempuan yang sedang menangis
*wae na POV*
Bagaimana ini ? ini hari pertamaku disekolah , tapi sampai sekarang aku belum mendapatkan tempat duduk , aku samasekali tidak menyangka bahwa akan sepadat ini . tanpa terasa air mataku menetes,ibuku yang sedari tadi juga mencari tempat duduk, juga terlihat sedih
“tenang sayang, sebentar lagi kita akan mendapatkan tempat untukmu , sabar ya!” ucap eomma mencoba menghiburku
“ne eomma..hiks” ucapku sambil menahan tangis
Tiba-tiba ada 2 orang anak laki-laki  menghampiriku
“hei, kenapa kau menangis? , sangat menggangu!”kata anak pertama
“ceritakan saja pada kami , siapatau kita bisa membantu!”ucap anak kedua .
 “aku belum mendapatkan tempat duduk sampai sekarang ‘’
“YAA! Begitu saja nangis ayo duduk bersama kami “ ucap anak pertama
“kenalkan namaku donghae , lee donghae “ kata anak kedua
“aku cho kyuhyun , aku anak pemilik tk ini , jadi kalau ada yang kurang beritahu padaku semua pasti beres ! haha “ ucap anak pertama
“senang bertemu kalian aku Kim Wae Na “ ucapku
“kim wae na? Kau ini anaknya Kim Yoo Man ?” kata kyuhyun
“Nde , darimana kau tau?”
“jelas saja orangtuamu itu rekan bisnis terbaik appa nya kyuhyun Cho jin yoo, appamu juga rekan bisnis ayahku juga Lee Boo sha .”ucap donghae
“wah aku tidak menyangka bisa bertemu dengan kalian “
“aku juga , aku berharap kita jadi teman baik “ ucap kyuhyun
“ehh tapi hati-hati wae na , kyuhyun itu punya penyakit darah tinggi hehe “ ucap donghae seperti ingin menakut-nakuti ku
“apa apaan kau donghae ,becandaan mu tidak lucu “ ucap kyuhyun sambil memukul kepala donghae
“hahhh ampun kyu .. tapi wae na tenang saja aku akan menjagamu dari dia”ucap donghae bercanda ,
sampai sekarang mereka masih saja bertengkar , tapi ini tidak selayaknya kyuhyun terlihat benar-benar marah , dia memukul dengan sangat keras.
“cukup kyu , cukup dia kan hanya bercanda , jangan menanggapinya serius” ucapku berusaha menahan mereka
“ah .. “ ucap kyuhyun *hening sejenak*
“mian donghae , aku tidak bisa menahan amarah ku “ucap kyuhyun dengan menyesal
“hahahah kau minta maaf kyu? Aku kan sudah biasa kau pukul , haha ” ucap donghae sambil tertawa
“kenapa kau  donghae? dipukuli bukannya menangis malah tertawa , apa kau tidak liat dari tadi banyak yang memperhatikan kalian?”ucapku dengan nada membentak
Tiba-tiba 4 orang berbadan besar datang kearah kami , kufikir polisi yang ingin menangkap kami ternyata mereka itu bodyguard nya kyu dan hae .
“tuan tidak apa apa? “ ucap seorang laki-laki itu kepada kyu
Begitu pula da yang berkata seperti itu pada hae
“NDE tidak apa-apa “ ucap mereka serentak
Dua orang wanita dewasa juga datang menghampiri kami , yang tidak lain adalah ibu mereka berdua .
“aduh kalian bertengkar lagi ya?”ucap ibu donghae
“pasti ini akibat ulah kyuhyun,kau ini nakal sekali kyu. maafkan kami ya” ucap ibu kyuhyun
“bukan , ini bukan salah kyu , aku yang memancing emosinya jadi tidak apa-apa”ucap donghae berusaha menenangkan ibu kyuhyun
“oh iya eomma ini teman baru kami Kim Wae na dia ini anaknya kim yoo man “ jelas kyuhyun pada eomma nya
“wah kau anaknya tuan yoo man , baguslah kalian bisa berteman,ngomong-ngomong dimana ibumu? Tanya eomma nya kyu
“emmmmm itu dia “ aku menunjuk ibuku yang berjalan menuju arah kami
“nyonya shin yoh na ? ini anak anda wah  saya tidak menyangka anak anda sekolah disini juga “ ucap eommaku
“tentu saja inikan sekolah milik appa nya kyuhyun , haha “ ucap eomma kyu Setelah itu ibu ibu itu alias eomma eomma itu berbincang dengan sangat lancar , “aku sangat tidak suka mendengar ibu-ibu menggosip “ucap ku setengah membisik
“wah aku juga , kyuhyun juga , bagaimana kalau kita pergi saja ketempat bermain?”ucap donghae yang ternyata mendengarku
“baiklah ayo kita berangkat” ucap kyuhyun sambil berlari. Karena mereka berlari sangat kencang aku sempat terjatuh . “aduh.. kakiku” ucapku sambil meringis
‘’kau tidak apa-apa waena?” ucap donghae menghampiriku
“kakiku berdarah hae! “ ucapku
Kemudian donghae menaikkan ku ke punggungnya dia menggendongku ke ruang kesehatan
“hehh kalian darimana saja , kenapa tidak muncul-muncul di tempat bermain?” ucap kyuhyun
“kau ini , waena tadi jatuh , masa aku meninggalkannya begitu saja?” ucap donghae memperingatkan
“ah mian aku tidak tau , tapi jatuh itu hal yang biasa  terjadi sudah jangan menangis” ucap kyu
“hah dasar , kau tidak peduli sama sekali!” ucapku marah
“tenang  Waena aku kan sudah bilang , kyuhyun itu agak jahat , tapi aku akan menjagamu “ ucap donghae sambil tersenyum
“gomawo hae!” ucapku
“ya ya ya jangan pacaran disini “ucap kyuhyun
“dasar babo , siapa juga yang pacaran “ ucapku
Dan semenjak saat itulah kami berteman baik hingga sekarang



*flashback end”

Aku tertawa mengingat itu semua, tiba tiba
“heh wae na kenapa kau tertawa?”ucap kyuhyun mengagetkan ku sambil memegang PSP nya
“aku Cuma mengingat pertama kali kita bertemu sangat lucu hahaha “ ucapku sambil tertawa
“ha? Jelas saja lucu kau ini sangat cengeng hahah” ucap kyuhyun mengejekku
“huh kau ini , ngomong-ngomong dimana donghae oppa?”tanya ku
“apa? Oppa ? sejak kapan kau memanggilnya oppa? Kenapa aku tidak? Apa apaan kau ini ? tanya kyuhyun dengan sangat keras
“tenang dong kyu , aku memanggilny oppa sejak sekarang setelah aku memikirkannya kembali dia itu sikapnya dewasa , dia juga memang lebih tua 11 bulan kan dari aku dia lahir bulan januari , aku bulan desember ! tepatkan?” ucapku memberitahu
“aku juga lebih tua darimu 11 hari ! “ ucap kyuhyun menurunkan suaranya
“hahahah 11 hari itu tidak ada artinya , lagian kau tidak pantas dipanggil oppa , sifat mu seperti anak-anak “ ucap donghae mengikuti pembicaraan
“haha betul itu donghae oppa benar-benar pintar “ ucapku memuji
“kalian ini , memang jagonya mencari kekuranganku lebih baik aku main game saja!” ucap kyuhyun sambil cemberut
Teeett...Tett..tet...
“itu bel masuk , aku masuk dulu ya , kalian tidak masuk jam segini ?”tanya ku
“ah tidak sekarang kami sedang tidak ada pelajaran!” ucap donghae
Ya kami memang beda jurusan aku jurusan arsitektur mereka jurusan management
*wae na POV End*

*donghae POV*
“ah tidak sekarang kami sedang tidak ada pelajaran!” ucapku
“ne , baiklah , bye!”setelah itu wae na berjalan meninggalkan kami
“kyuhyun kenapa kau , cemburu ya ? haha” ucapku meledek
“ah biasa saja apa gunanya sebutan oppa ?”ucap kyuhyun
“ah aku tau kau cemburu tidak perlu berpura-pura”ucapku
“sudah kubilang tidak ,”ucap kyuhyun
“ tapi yah memang sebenarnya aku sedikit cemburu karena aku menyukainya sejak SMP  ?”ucap kyuhyun menatapku tajam
“MwO? Tidak mungkin ? “ ucapku tidak percaya
“apanya yang tidak mungkin?” ucap kyuhyun
“aku juga mencintai wae na bahkan sejak SD “ ucapku meyakinkan kyu
“hmmm.. bagaimana kalau kita taruhan?”ucap kyuhyun yang mengagetkanku “mwo? Taruhan apa?” ucap ku tak mengerti
“besok , siapa yang lebih dulu menjemput wae na untuk berangkat kuliah dialah yang berhak menjadi kekasihnya”
“apa-apaan kau ini kau fikir dia itu benda yang bisa ditaruhkan?
“bukan begitu , kita harus bertarung untuk mendapatkan dia ! dan beginilah caranya!
“emmm ... baiklah aku akan berjuang “

IT’S TOO LATE 2
Author:
  • Ima dwena (@dwenbells)
Main Casts:
  • Kim wae na  (Imaginary cast)
  • Cho kyuhyun
  • Lee donghae
Genre: Romance, friendship
Length : 2 shoot
ESOK harinya
Tepat pukul 07.00 aku sudah siap , ya aku tau kami masuk pukul 09.00 tapi aku tidak mau kalah. Aku telah menyiapkan bunga mawar merah , cincin berlian , dan juga cokelat berbentuk hati semua itu segera kumasukkan kedalam mobil ku . setelah berangkat jantungku berdegup kencang , aku memikirkan apa yang akan terjadi , apakah dia akan menolakku? Ah lebih baik aku mendengar musik untuk menenangkan diri tapi ternyata saat aku memilih kaset yang akan diputar , sebuah sepeda motor lewat tepat dihadapan mobilku aku langsung mengelak tapi seorang anak kecil justru menjadi korban kecerobohanku. Setelah mengetahui itu aku segera turun , banyak orang yang datang mereka semua memaksaku untuk membawanya ke rumah sakit. #skip
setelah sampai di rumah sakit para perawat membawanya ke ruang operasi karena menurut dokter tulang punggung nya patah . aku hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya , sejujurnya aku ingin segera pergi untuk menyatakan cinta ku pada wae na tapi , tapi aku tak tega meninggalkan anak ini sendirian . kulihat jam ku yang menunjukkan pukul 08.30 ,aku sangat panik hingga akhirnya seorang dokter keluar dan berkata
 “anak  ini telah melewati masa kritisnya , kita hanya tinggal menunggu agar keadaannya membaik” ucap dokter berkacamata itu
 “gomawo dok , tapi saya ini sedang buru-buru ada yang harus saya lakukan sekarang jadi boleh saya pergi?saya berjanji setelah itu saya akan segera kembali” ucapku
“nde tapi selesaikan dulu administrasinya” ucap dokter
“baiklah “ setelah menyelesaikan administrasi itu aku berlari sekencang mungkin menuju mobil , walaupun sekarang tubuhku berlumuran darah dan terdapat berbagai goresan , tapi setelah sampai di rumah Waena

*Waena POV
Sudah pukul 08.40 belum ada yang menjemputku ada apa ini ? mereka sudah bosan menjemputku? Baiklah aku akan naik taksi saja , tapi tiba-tiba Kyuhyun datang membawa serangkai bunga mawar berwarna warni sangat indah
Yeoboseyo Wae na , mian aku terlambat “ ucap kyuhyun
“kenapa lama sekali? Kita sudah terlambat!”
“tadi itu ban mobilku kempes padahal aku sudah berangkat pukul 08.00 tadi !”
“ha? Roh apa yang merasuki mu ? Evilkyu? Kau tidak pernah berangkat cepat”
“ada yang ingin kuberitau padamu “ ucap kyuhyun sambil memberikan serangkai bunga padaku
 “selama ini aku mencintaimu , walaupun aku sering berbuat jahat tapi percaya lah , sesungguhnya aku menyayangi mu “ ucap kyuhyun sambil menatapku. Sesungguhnya aku juga mencintai dia , tapi aku juga mencintai donghae , di satu sisi kyuhyun itu lucu , santai dan enak untuk diajak jalan , tapi disisi lain donghae sangat dewasa , dia selalu menjagaku , membantuku ,dan menemaniku ,aku tidak tahu mengapa hatiku ini terbagi dua ,aku sangat bingung,  tapi kyuhyun lah yang pertama mengungkapkan perasaannya padaku ,
“nde , aku juga mencintaimu” ucapku perlahan
“mwo? Benarkah? Aku sangat bahagia ternyata cintaku tidak bertepuk sebelah tangan “ucap kyuhyun sambil memelukku .
“aku juga sangat bahagia!”ucapku sambil membalas pelukannya .  tiba tiba aku melihat donghae berdiri di dekat pagar sambil memegang bunga mawar dan cokelat, dia terlihat aneh badannya berlumuran darah , pipinya juga tergores . “Donghae Oppa “ ucapku setengah membisik tapi kyuhyun mendengarnya , ia melepaskan pelukannya dan menghampiri donghae ,
 “ada apa hae? Kenapa kau seperti ini ?ucap kyuhyun sambil meraba-raba bagian tubuh hae yang luka.
 “ahh... aku ..aku tadi menabrak orang , jadi aku membawanya ke rumah sakit” ucap donghae dengan wajah yang sangat murung .
“OMO , tapi kau tidak kenapa-napa kan oppa?”ucapku
“ah aniya.. aku baik-baik saja “ ucap donghae sambil tersenyum
 “eh hae kau tau tidak aku dan Wae na sudah pacaran? Ucap kyuhyun sambil merangkul tangannya di bahuku .
“ah tidak ! siapa bilang kita pcaran ,kau hanya mengungkapkan perasaan , itu bukan pacaran namanya “ ucapku ..
”kau ini bagaimana Wae na kau sendiri bilang kau suka padaku , berati kita sama-sama suka haha”ucap kyuhyun sambil tertawa ..
“oh selamat ya , aku turut bahagia melihat kalian bahagia”ucap donghae sambil menatap mataku , aku tidak tau apa maksudnya tatapan itu , tapi tatapannya seperti mengatakan bahwa dia tidak senang.
“ehm baiklah hae oppa ayo masuk kerumah dulu aku akan bersihkan lukamu , tidak apa-apakan terlambat sekali-kali hehe” ucapku sambil menarik tangannya menuju rumah .
“sebentar ya aku ambil kotak p3k “ ucapku sambil meninggalkan mereka , tapi saat aku kembali aku mendengar percakapan mereka .
“donghae , mian” ucap kyu.
 “mwo? Kenapa kau minta maaf?” ucap donghae .
 “aku merasa  karena aku kau jadi begini, seandainya aku tidak mengajak kau taruhan , kau pasti tidak akan mengalami nasib buruk seperti ini “ucap kyuhyun menyesal .
“tidak ini bukan salahmu , ini sudah takdir , dan selamat , kau sudah mendapatkan Wae na “ ucap donghae .
“aku harap kau tidak benci padaku dan Wae na” ucap kyuhyun
“tentu saja aku tidak akan membenci kalian , apalagi Waena , aku sangat mencintainya , tidak mungkin aku membencinya “ ucap donghae sambil menepuk-nepuk tangan nya di punggung kyuhyun .
DEG jantungku berdegup kencang , ternyata mereka berdua mencintaiku , apalagi donghae dia mengalami nasib seperti ini karena aku , tapi aku akan berpura-pura tidak tahu agar semua berjalan mulus.
“nah ini dia , obatnya “ ucapku mengagetkan mereka
“sudah lama kau disitu?”ucap kyu
“tidak aku baru saja datang “
“aaa baiklah “ucap donghae . setelah mengobatinya , kami segera berangkat ke kampus
 *wae na POV end*
*donghae POV*
Sudah setahun mereka berdua pacaran
Aku sudah mulai bisa  bersikap biasa pada mereka , dan sekarang ini adalah saatnya menyusun makalah untuk wisuda yang tinggal sebulan lagi
“aku tidak menyangka sebntar lagi kita tamat , aku akan bekerja di perusahaan appa ku “ ucap Wae na
“aku juga Chagi , kalau kau bekerja di kantor appa mu aku juga bekerja dikantor appa mu ya! “ ucap kyuhyun
“ya , jelas tidaklah! Kau harus bekerja diperusahaan appamu, dasar babo! Eh hae oppa bekerja dimana?” ucap Wae na membuyarkan lamunanku
“eemmm aku akan pindah ke Hokkaido” ucapku pelan
“Mwo?Hokkaido?” ucap mereka berdua serentak setelah itu mereka saling berpandangan .
“kau jangan bercanda hae! “ ucap kyuhyun sambil mebesarkan matanya
“tapi aku serius , appa ku bilang aku harus meneruskan cabang perusahaan nya di hokaido” ucapku
“oppa , jangan pergi apa kau tega meninggalkan kami?”ucap Wae na Manja
“sebenarnya aku tidak tega tapi aku harus melakukannya” ucapku
“baiklah , jadi kau harus belajar bahasa jepang ? aku yakin kau butuh waktu sangat lama untuk bisa lancar berbahasa jepang ! “ ucap kyuhyun meledekku
“tenang aku pasti bisa” ucapku lantang
“tapi oppa kau pasti datang kan ke pernikahan kami?” ucap Wae na
“Mwo? Kalian mau menikah ? apa-apaan ini , kalian tidak memberitahuku sama sekali” ucapku terkejut
“tadinya ini suprise untukmu , kami akan menikah di hari ulangtahunmu!” ucap kyuhyun
“benar, jadi kau pasti bisa datang kan?” ucap Wae na
“tapi tanggal 11 januari aku harus take off segera ke hokaido!” ucapku
“tega benar kau hae! Teman terbaikmu menikah kau tidak bisa datang? keterlaluan!” ucap kyuhyun cemberut
“mian, tapi aku akan berusaha untuk membatalkannya”ucapku berusaha menenangkan
“aaa begitu baru temanku , oppa saranghae “ ucap wae na  memelukku dari samping , aku tidak tau maksudnya itu apa , tapi aku bahagia Wae na berkata seperti itu
“ehm.. “ ucap kyuhyun
“wae na kau ini mau menikah bisa-bisa nya kau mengatakan cinta pada orang lain! “ ucap kyuhyun kesal
“aaa tenang chagi , aku kan Cuma mengatakan cinta sebagai sahabat!iyakan oppa?” ucap Waena sambil menatapku
“Nde tentu saja” ucapku
           
Sekarang 11 januari , pernikahan kyuhyun dan Wae na dimulai
“Cho kyuhyun , bersediakah kau menerima Kim Wae na menjadi istri mu?”ucap pendeta
“ya , saya bersedia” ucap kyuhyun
“dan kau Kim Wae na , bersediakah kau menerima kyuhyun menjadi suami mu , dikala sedih maupun senang , kaya ataupun miskin?” Tanya pak pendeta
“Nde saya menerimanya  “ ucap Waena sambil tersenyum , dia terlihat sangat cantik
“jadilah kalian berdua menjadi pasangan suami istri , yang hanya dapat dipisahkan oleh maut” ucap pendeta
Setelah itu mereka telah resmi menjadi suamii istri , Wae na memintaku memainkan sebuah lagu dengan piano . saat aku bernyanyi marry you dari super junior ,
(Himdeulgo uhryuhwuhdo (I do) Neul naega isseulgge (I do)
Woori hamggehaneun manheun nal dongan (I do) Maeil gamsahalge (My love)
)
Waena meneteskan air mata , aku juga terharu , aku bahagia mereka berdua ,telah bersatu , tapi dilain sisi aku juga sedih karena harus membayangkan yang ada di altar itu adalah aku dan Waena , tapi itu hanyalah khayalan
#skip
Sekarang 13 januari , aku segera take off menuju hokkaido , kyuhyun dan Wae na mengantaru ke airport , mereka juga akan segera honeymoon ke Hawai.
Dan inilah aku seorang namja yang tidak beruntung ,yang tidak berhasil mendapatkan cinta nya sendiri. Namun kini aku telah mulai bisa melupakan perasaanku kepada Waena dan mulai menjalani hidup yang lebih baik .

THE END

Fanfiction : Love Always Waits [part 2]

Nama: Afifah khair
Judul ff: love always waits
Genre ff: romance
Main cast: jay park
(Nama kate bsa diganti menjadi siapa pun)


-----
-k, can you come to my flat now?'
-as soon as I can :)-
Aku mengganti pakaianku secepat mungkin. Dalam kepalaku, aku menebak nebak makanan apa yang jay telah siapkan untuk menyambut kedatanganku. Aku tersenyum sekilas memikirkannya
----
'K, did u enjoy it?'
'Sure, I really do'
'K'
'Umm?'
'Mm.. I wanna tell you something'
'What's that?'
'I've to go to korea' aku tertawa mendengarnya. Dia bahkan menyiapkan lelucon unttukku malam ini.
'U know, your jokes aren't as funny as you though'
'I'm serious. I'm not joking right now'
Aku tersenyum miris mendengarnya. Berusaha tetap tersenyum. Tapi rasanya ada yang runtuh dari kepalaku. Mendengar kata-katanya itu lebih dari menyakitkan.
'why?' Aku takut mengeluarkan lebih banyak kata, aku takut dia melihatku menangis.
'All of my family move to there. And I don't have any choice. I'm not ready yet to live alone here'
'K?' Dia bertanya kembali. Aku muak. 'Don't ever call me 'k' anymore! Screw that name!' kapan kau dewasa, batinku. Kenapa kau tidak bisa menjadikan aku alasan untuk tidak pergi. Kepalaku berifikir keras. Aku ingin meneriakinya. Menyeruakkan isi kepalaku. Tapi aku tidak sanggup, ditambah lagi wajahnya yang memperlihatkan kekecewaan yang sangat besar
'Okay, so do I. I don't have any choice to make you stay here. Life must go on, right?' Setelah itu aku langsung berlari menuju pintu apartementnya dan menjauh dari jay.
Aku berjalan, rasanya ada Hantaman benda benda tumpul maupun runcing terasa di seluruh tubuhku setiap kali aku melangkah. Kakiku sudah cukup lemas untuk berjalan lebih jauh. hanya ini kah yang bisa dia lakukan? Bahkan tidak sampai 1 tahun kami bersama, tiba tiba dia ingin pergi? Tanpa membicarakannya terlebih dahulu kepadaku? Hidup sungguh tidak adil, batinku
Ringtone hpku tidak berhenti berbunyi. Sms dan telfon dari jay pasti. Aku tidak ingin membalas smsnya, membukanya saja aku enggan. Bodohnya, aku bahkan tidak tahu kapan dia akan pindah. Besokkah? Lusakah? Aku masih belum bisa mencerna segalanya dengan baik saat ini.
--------
       3 years later
'Katteee!!'
Aku berbalik mencari sumber suara 'Sinetron banget sih lo'. Dia lucia. Dia menjadi temanku--sahabat saat aku mulai masuk universitas. Tapi, aku tidak termasuk cewek yang suka bercerita tentang masalah yang kuhadapi ke orang lain. Aku lebih suka menimbunnya sendiri. Sperti masalah percintaanku. Jay park. Nama itu tiba tiba tercetak di kepalaku. Sudahlah, dia hanya kepingan masa lalu yang telah hilang, pikirku
'Kate, bantu gue dong kerjain nih. Project baru lagi dari pak bambang. Elo kan pintar ngedesain'
'Emang desain apaan?'
'Nih, gue disruh buat project kerja, tapi nilainya tergantung desainnya. Bego ga sih?'
'Haha aneh aneh aja dosen lo'
Tanpa berpikir panjang, aku mengerjakannya. Aku tidak keberatan, mungkin karena memang aku suka mendesain. Apa pun itu.
'Eh gue bawa pulang aja yah ni file. Soalnya ga bakal kelar klu gue kerjanya sekarang'
'Iye nyonya. Ke mall yuk' lucia memang seperti remaja lainnya. Hanya shopping yang selalu ku dengar dari mulutnya.
'Traktir tapi yaaa?' Aku membujuknya Dengan muka memelasku. Dia hanya mengangguk
------
'If lo ga bosan jomblo mulu? Padahal banyak loh kenalan gue yang ngebet pengen dikenalin sama lo'
'Enggak ah, pacaran ga asik' jawabku dengan enteng. Bukan tidak asik, bukan itu alasan utamaku. Aku hanya takut sakit hati--lagi.
'Emang lo udah pernah pacaran?'
'Enak ajaa, gini gini juga gue pernah laku kali' lucia tau dari mimik mukaku, aku sudah tidak ingin membahas ini lagi. Kami menikmati makanan yang telah kami pesan. Life must go on, right?
-----------
'Kateeee! Gue ada tiket buat refreshing nih. Lo mah blajar mulu kerjanya'
'Buat apa lo pamer ke gue?'
'Ye elaaah, bukan pamer, nih ada 2 tiket. Gue dikasi sma sepupu gue. Dia salah satu panitia gitu'
'Emang tiket nnton siapa?'
'Ada deh, lo ikut aja napa. Ga bakal nyesal deh. Siap siap yah, acaranya ntar malem'
'Iyee nyonya' aku hanya bisa menyetujuinya. Kapan lagi dapet gratisan, batinku.
-------
-Kate, gue udah di luar, cepetan turun- itu sms dari lucia. Setelah aku pamit, kami segera meluncur. Aku pikir tempatnya akan dekat, ternyata tidak. "Artis" ini malah menggelar konsernya di salah satu club terkenal di jakarta.
Club? Lagi?
Aku tidak menginginkan lucia kecewa, jadi aku tetap masuk bersamanya, meskipun aku tau alergiku pasti akan muncul sepulang nanti.
Suara hiruk pikuk ala 'club' sudah terdengar nyaring di telingaku. Dj yang membuat telingaku sakit begitu suara nya dinyalakan. Sinting! Sejak kapan manusia punya keinginan membangun bangunan tolol seperti ini? Aku mengumpat dalam hati.
Saat duduk dan menunggu lucia, ternyata artis yang didambakan para kaum wanita itu--sangat kentara karena kaum wanita mendominasi tempat ini, telat ada di atas panggung.
Aku duduk membelakangi panggung, terlalu malas untuk menjadi salah satu penikmat wajah'nya'. Aku hanya bisa mendengar suaranya. Aku suka. Lagunya, cara dia menyanyikannya. Aku suka.
Tidak lama, aku merasa tanganku ditarik seseorang. Aku tidak terlalu terkejut, karena aku tahu gerak tangan itu, pasti lucia. Dan tebakanku benar. Dia menarikku menuju panggung. Aku berdiri tepat di depan panggung.
Aku melihatnya. Orang yang disukai dan digilai kaum wanita disini.
Dia? Mungkin aku salah liat. Pencayahaan juga sangat minim yang ku dapatkan. Aku tidak menjadikannya masalah yang serius.
'Next stage is girlfriend. Make some noise guys!' Dia berteriak, aku seperti tidak asing dengan suaranya. Aku berjinjit, agar melihat wajahnya sepenuhnya. Aku tidak bisa bicara. Lututku berasa mati rasa. Melihat senyumannya lagi, keringat terus mengalir di pipinya. Pipi yang dulu milikku. Bibirnya yang terus menerus basah. Senyumnya yang memesona. Segalanya seperti dejavu berkepanjangan. Mataku panas, rasanya sangat sakit. Aku merindukannya, and I'm mean it. Aku terus melihatnya, sampai matanya melihatku. Kami saling bertatapan dalam diam. Aku hanya ingin menikmati senyumanmu, kali ini saja, walaupun dari kejauhan, batinku.
Dia menatapku, tatapan yang selalu kudapat. Masih sama. Tapi saat ini tampak terkejut. Sebagai artis, dia tidak bisa terus menerus seperti itu. Akhirnya, dia menyanyikan lagunya itu yang berjudul girlfriend.
Mataku masih tetap mengikuti gerak geriknya. Aku tidak bisa begini, aku menolak kata hatiku. Aku menjauh dari panggung. Kembali duduk di tempat awalku. Aku menghiraukan panggilan dari lucia. Aku memesan segelas wine. Seteguk pun wine ini tidak memiliki rasa. Aku memesan lagi, dan tidak menyadari aku sudah di luar kendaliku. Aku sudah tidak sadar apa yang ku katakan. Mataku berkunang. Seketika, segalanya hitam
----------
Aku terbangun oleh suara yang terlalu bising, entah benda apa yang menghasilkan suara itu. Kepalaku terasa sangat pusing, mungkin pengaruh alkohol yang kuminum. Aku berusaha membuka mata, berusaha mencerna tempat apa ini. Aku tidak mengenalinya. Interior dindingnya, bau yang kucium, dan suhu yang kurasakan, ini bukan kamarku. Lalu dimana aku sekarang?
Aku panik, saat itu juga aku melihat tubuhku. Untungnya bajuku masih utuh, aku masih memakai baju yang sama.
Tiba tiba bunyi pintu terbuka, aku mencari ke sumber suara. Seorang laki-laki keluar dari pintu itu. Aku meneliti, melihatnya dari bawah. Lelaki itu memakai sendal--sendal hotel, dengan celana jeans, dan.... Dia shirtless? Tenggorokanku kering, melihat tubuhnya yang jangkung, dengan perut yang sixpack, dan bertatto. Dia terkesan sangat hot. Aku mengangkat pandanganku menju wajahnya. Oh sial! Umpatku. Kenapa harus dia? Wajahnya tidak berubah. Sama skali tidak. Hanya rambut dan tubuhnya yang mungkin 'berkembang' seiring waktu kedewasaannya. Dia masih jay yang ku kenal dulu--apakah iya?
'Good morning, k' dia memamerkan deretan gigi putihnya
'I'm kate, you need to remember my full name only' aku menjawabnya dengan ketus. Tetapi dia malah tersenyum melihatku, dan mulai mendekat
Oh c'mon, aku harap wajahku tidak seperti udang direbus sekarang, batinku
'Could you just wear your shirt first?'
Dia malah tertawa mendengar pertanyaanku. Tanpa memedulikan pertanyaanku, dia tetep mendekat. Dia duduk tepat di sampingku
'Kau bisa berbahasa indonesia denganku. Mungkin sekarang aku lebih baik darimu' aku terkejut mendengarnya, siapa yang mengajarinya batinku
'Yang mengajariku ? Aku kursus selama tour ini, dan saat aku pikir udah lancar kayak kamu, aku memutuskan untuk datang ke indonesia. Lagi' dia menjawab seperti membaca pikiranku
Aku diam, malas berbicara lebih banyak lagi.
'Aku pengen pulang' aku berdiri mengambil sepatu dan tasku. Hatiku masih sangat ingin tinggal disini, bahkan selamanya pun aku mau, asalkan bersama jay. Tapi otakku menolak, dan harus menolak. Tiba tiba tanganku ditarik olehnya
'Stay here' ada jeda di kalimatnya 'please k' dia membujukku dengan wajah memelasnya. Aku tidak bisa menolak, wajahnya sunggu sempurna. Bahkan dia membuatku tidak berkutik. Aku kembali terduduk di tempat awalku. Tanganku masih di rangkul hangat oleh jay. Ini membawa ulang kenanganku. Kenangan kami
aku beranjak dari tempat dudukku, mengambil baju yang tergantung, dan mengambil kaos oblong berwarna hitam.
'Kamu ga kedinginan?' Sambil memberinya baju itu
Dia memberiku senyuman sebagai jawabannya, lalu memakai baju yang kuberikan
Setelah itu, segala tingkahku terasa sangat canggung di depannya.
'Jay, aku pulang ya. Aku belum kasih kabar ke rumah'
'Udah aku urus' hah? Dia nelfon mama? Aku Bertanya keheranan dalam hatiku
'Aku harus kuliah' aku berusaha mencari alasan lain
'Aku udah telfon lucia buat izinin kamu hari ini'
'Aku belum kasih makan si pussy' pussy anjing puddle kesayanganku
'Alasan kamu ada ada aja deh, buat yang masuk akal deh, k'
Apa apaan sih dia ini. Tiba tiba datang, meminta aku untuk tetap disini, sedangkan dulu dia yang meninggalkan ku? Seenaknya dia masuk dan keluar di kehidupan ku begitu saja. Sungguh konyol, aku menggerutu
------------
'K, kamu pengen ikut tour aku ga?'
'Maksudnya?'
'Yaa, ikut. Jadi kamu ikut aku selalu kemana pun aku pergi'
Aku masih belum bisa mencernah kata kata jay
'Aku pengen kamu selalu ada di sampingku. Aku ga mau lagi ninggalin kamu. K, klu kuliah dan keluarga yang ngeberatin kamu, you don't need to worry. Aku udah minta izin sma kluarga kamu, sebelum aku nanya ini ke kamu, and your family said "yes". Jadi kamu mau ga?'
'Jay, aku ga punya andil apa pun bisa ikut tour kamu. Aku bukan dancer or something like your stuff' kataku lirih
'Is any wrong if my girlfriend follows me then?'
'Girlfriend? Maksud kamu apa?'
'Kate, would you be my girl again please?'
Kupu-kupu itu tak bisa terperangkap lagi. Mereka bergerumun di perutku. Mendengar kata kata jay, lidahku tiba tiba keluh
'K?' Dia bertanya lagi
'Yes sir? What food would you order' aku melangkah menjauh. Tanpa memberi jawaban pasti, aku melangkah ke dapur. Bisa ku lihat pancaran senyumnya. Seakan dia sudah tau jawabanku apa--karena memang dia sudah mengetahuinya

Fanfiction : Love Always Waits [part 1]

Nama: Afifah khair
Judul ff: love always waits
Genre ff: romance
Main cast: jay park
(Nama kate bsa diganti menjadi siapa pun)

'Kamu anak baru ya?'
'....' Anak lakilaki itu tidak menjawab. Bahkan ia menatapnya dengan tatapan bingung
'Nama kamu siapa?'
'....'
Aku merasa sangat tidak dihargai.
'Jay, please introduce yourself' anak laki laki itu berdiri dari kursinya
'Hi, my name is jay park, you'all can call me jay'
'Bu, dia ngomong apa sih?' Teriak salah satu anak laki laki di kelas
'ini jay park, kalian semua bisa memanggil dia jay. Dia anak baru kelas kita. Dia pindahan dari USA. Tolong kalian baik yah sama dia.'
'Baik bu' semua anak di kelas itu menjawab serentak seakan telah diberi aba-aba. Maksudku, terlihat sangat konyol.
"Ohh dia ga bisa bahasa indonesia.  Pantasan aja tadi dia ga jawab pertanyaan aku" pikir kate.
'You can sit here' sambil ibu guru menunjuk bangku kosong tepat di sebelahku.
------------------
'Jay! Why don't you go to canteen? You don't feel hungry?'
'No, I'm not' dia menjawab sesingkat itu. Aku merasa biasa saja, sudah terbiasa dengan tingkah dinginnya. Sudah 1 minggu dia disini, dan dia tidak pernah berbicara panjang lebar dengan siapa pun. Memang, dia memiliki kendala berkomunikasi karena bahasanya. Tapi mungkin memang dia tidak suka berbicara---maksudku banyak. Meskipun begitu, jay sangat disukai banyak wanita di kelas bahkan di sekolah. Tidak sedikit kakk kelas yang menitip salam ke aku, karena mungkin mereka berfikir aku yang duduk di samping jay di kelas, dan apa hubungannya? Sudahlah, itu tidak penting sekarang. Yang penting perutku terisi, karena dari tadi dia menggerutu ingin diisi.
------ringg------
'Jay, c'mon. We need to finish this project. You need to put off that earphone!'
'.....'
'Listen! I don't wanna get a low score just because of you!'
'Then, do it by yourself' aku menggeram mendengar jawabannya.
'Miss anna pick us for being a group! Why do you so selfish, huh?
'Okay, what should I do?'  Aku tersenyum, Akhirnya bujukan ku berhasil.Memang ini sekolah milik dia apa, seenak jidat menyuruhku menyelesaikan pr ini sendiri?
'Just look for something about this 3R in internet. Anything.'
'Just that?'
'Ya'
---
'I'm done' aku mengambil laptop yang dia gunakan. Aku nyengir melihat apa yang dia masukkan ke dalam file.
'Hahaha what are you doing?' Aku tidak bisa lagi menahan tawaku. Untukku, ini terlalu lucu. Dia terlihat heran. Wajahnya sangan lucu, alisnya naik terlihat kebingungan. Dia membasahi bibirnya, terlihat gugup karena takut salah
'What do you mean?'
'I mean, look at this. You make your own description! And this what? 3R is rap, rock, and roll down? Hahahahaha'
Dia ikut tertawa---tidak tertawa--hanya hampir tertawa. Sangat tampan, giginya yang rapi dan putih berjejer rata terlihat. Pipinya yang putih bersih terangkat, hingga membuat matanya seperti tersenyum juga, semuanya sangat memesona. Kali ini, aku tidak menyangkal mengapa perempuan se sekolah melihatnya lebih spesial
'You don't even tell me what 3R is, and now you're laughing at me? These are ridiculous! So who's the selfish one?' Aku terkesima atas apa yang dia katakan. Baru kali ini aku mendengarnya berbicara lebih dari 10 kosa kata.
'What?'
'Anieo. Oh I mean, no. Nothing' setelah aku memberi tau apa 3R itu, dia lalu segera menyelesaikan tugasnya. Tetapi tiba tiba dia bertanya
'Oh A-anio? What language is that?'
Aku ingat, kenapa sebodoh itu aku  langsung menjawab pertanyaannya dengan bahasa korea. Memang aku sedang mendalami segala hal tentang korea saat ini, termasuk memelajari bahasanya. Menurutku korea sangat unik
'It's korean language'
'Do you like korea?' Dia bertanya
'Ya, I think that country is such an unique one. In case, I love room interior, and you know korea has so much amazing thing in interior'
'You don't have any plan to school there?'
'Maybe, when I've already know how to get my own money' dia terdiam. Tidak memberi respon apa pun
'You know, I'm a korean. My full name is jay park. Park jayboem. My mom is a korean, I already bored with all stuff about korea.' Dia menjelaskan panjang lebar tentang korea, tempat yang hanya kubaca dan ku lihat internet, sekarang dijelaskan secara rinci olehnya. Aku sangat interesting. Bahkan sangat berbinar binar mendengar penjelasannya.
Mulai dari bandara korea, sampai pulau jeju pun dia ceritakan. Aku suka. Sangat menyukainya. Aku tidak mengerti, aku menyukainya, menyukai caranya bercerita, menyukai korea, dan menyukai mimik wajahnya. Aku merasa aneh dengan perasaan ini
----
Tidak terasa kami sudah naik ke kelas 3 SMA. Tidak lama lagi kami akan berpisah. Ntah dimana aku akan melanjutkan sekolah. Bahkan aku masih bingung, apa aku harus kuliah atau membantu ayah mengelola perusahannya. Perusahaan aayah tidak terlalu besar. Tapi bisa membiayaki aku, ibu, dan adikku. Aku senang, cerita keluargaku tidak setragis novel remaja yang selalu kubaca.
Sudah 2 tahun aku bertemu dan akhirnya mengenal jay. Semakin hari aku bersamanya semakin tidak ingin aku meninggalkan masa SMA ku begitu saja. Jujur, aku menyukainya. Mungkin bkan menyukainya-- karena aku tau orang amerika sulit membedakan ucapan akrab dan kasih sayang. Aku mencintainya. Ini buka fatamorgana yang realistis. Ini mutlak begitu saja.
'K, where will you go after we've done?'
'I don't know, how about you?'
'Umm.. I might come back to korea or usa' bibirku membentuk huruf 'o'. Mendengarnya saja hatiku sudah sakit dan lelah, bagaimana jika aku melihatnya benar-benar pergi
------
Aku terlelap sesekali. Hari ini begitu melelahkan. Project yang aku lakukan bersama jay akhirnya selesai. Aku mengingat kata-kata jay tadi
Dia akan pindah. Ya setidaknya, aku masih bisa berhubungan dengannya sebagai teman yang baik. Ya teman. Hanya teman
Tiba tiba, hpku berbunyi. Sms dri jay
--k, could u meet me in aston right now? There's something I've to tell you. Come here, ASAP!--
Aku langsung mengganti pakaianku menjadi pakaian yang lebih layak untuk diterima di hotel aston. Aku sendiri bingung, mengapa harus di hotel? Dan aston pula. Hotel aston adalah hotel baru disini. Mengapa jay bsa mengetahui hotel itu? Sedangkan dia hanya tinggal di indonesia sndiri?
Pertanyaan yang masuk akal sampai pertanyaan yang konyol menyelimuti otakku
---
'K! Kate! Here!'
Aku menoleh, melihatnya.. Dan aku terkesima.
Jay menggunakan tuxedo berwarna hitam. Dengan dasi bermotif kotak kotak, berwrna abu abu. Sangat kontras dengan parasnya yang lebih dari rupawan.
Dia melihatku dengan tatapan aneh. Padahal aku hanya menggunakan dress selutut, berataskan lace, berwarna mint.
'Am I that weird?' Aku bertanya kelinglungan
'No, you're not weird, K. You just different tonight. I mean, you're a lil bit yeoppo'. Entah telingaku yang rusak atau mungkin aku salah mengartika kata-kata jay tadi. Aku merasakan kupu kupu di seluruh tubuhku seperti kata orang saat kau jatuh cinta
Tapi tunggu
'Yeoppo? I though you don't know how to speak korea? But... Explain it to me' aku menghardik. Benar, aku hanya sangat penasaran. Dari mana dia belajar bahasa korea
'I called my sister to asked some words that I need to know'
'Oh then, now you're flirting me?'
'Mmm, yah I try'
Aku tidak mnegerti jawaban macam apa yang jay berikan kepadaku. Tapi aku hanya senang.
Ternyata jay hanya ingin makan malam bersamaku. Katanya untuk merayakan kami sudah 2 tahun lamanya berteman. 'Teman' lagi.
Setelah selesai makan, dia langsung mengajakku ke parkiran, dia mengambil mobilnya dan membukakan pintu kepadaku. Ini semua terlalu manis, batinku.
Ku pikir jay akan langsung membawaku pulang, tapi tidak. Ternyata dia membawaku ke dalam club. Aku tidak tau pastinya, mengapa kami bisa masuk ke club, sedangkan kami belum memiliki KTP. 'K, let's enjoy this night!' Dia berkata, hampir terlihat berteriak di depanku. Bunyi musik di dalam club ini terasa sangat memuakkan. Aku menyenggol tangan jay
'Jay, I wanna go home please. I can't enjoy this. I don't mean to refused you, but I have an allergic with cigarette' aku berkata kepadanya sehalus mungkin. Takut menyinggung perasaannya.
Dia berhenti bergoyang, dia lalu menarikku keluar dengan sedikit paksaan, dan tergesa gesa.
'Why don't you just tell me?! How much did you take a breath in there?! Are you okay right now? Or let me according you to go to hospital now!'
Aku sedikit kaget mendengar respon yang dia berikan. Dia terlihat sangat khawatir. Aku tersenyum melihat tingkahnya yang posesif itu
'Aku ga apa apa' ujarku dengan bahasa indonesia. Memang aku sudah melatihnya beberapa kosa kata indonesia, agar dia tidak mudah di bodohi oleh orang orang indonesia. Setidaknya dia tahu bagaimana cara menanyakan tempat untuk membuang kotoran
Dia tersenyum. Memperlihatkan ku kelemahanku. Lututku terasa sangat lemas melihat dia tersenyum semanis itu. Beberpa lama kami terdiam. Saling melihat satu sama lain
Dia mendekat, jantungku tak bisa berfungsi dengan baik---maksudku 'ia' berdetak terlalu cepat. Sangking cepatnya aku takut dia akan meledak.
Jay merangkul tangannya yang hangat di leherku. Memaksa tubuhku untuk lebih mendekat. Dia memelukku. Aku suka kehangatannya. 'Joah'dia berkata lirih
'Nadoo' aku membalasnya. Kupu kupu itu datang lagi. Menyeruak tanpa arah. Jay merenggangkan pelukannya, baru kali ini aku melihatnya sedekat ini. Sangat dekat. Aku bahkan bisa merasakan hembusan nafasnya. Dia mencium keningku. Kenyamanan yang ku rasa.
'Would you be my girl, kate? This is out of my plan actually. We should be in my house right now, and maybe we can do something more than this..' Dengan wajah nakalnya dia berkata seperti itu. Aku memukul lengannya. Tidak dengan tenaga. Aku mendekatnya wajahku ketelinganya, membisikinya juga
'Absolutely yes. And I'm thankful for my allergic, like so badly.
Kami tertawa bersama sama
-----
Sejak kejadian itu kami selalu bersama sama, tidak jarang aku ke apartementnya untuk dinner bersama-sama. Hanya itu. Jay sangat menghormatiku sebagai perempuan baik baik. Ibuku sudah mengenalnya, dan dia menyukai jay. Begitu juga dengan ayahku. Tentang saudara perempuanku? Tidak usah dibantah, mereka histeris melihat kedatangan jay di rumah. Kami seperti keluarga. Aku sangat menyukai saat dia bersaama ayahku bermain catur. Sangat dekat. Sampai aku berfikir sangat egois untuk memiliki jay sepenuhnya, selamanya. Lamunanku terpecah karena suara yang ditimbulkan mereka
'Hahaha dad you lose! Now, you already realize how awesome I am, right?'
'Ahhhh up to you jay' sambil berkata jengkel ayahku meninggalkannya sendiri.
Ada yang ingin kutanyakan kepadanya
'Jay, did you call my dad as 'daddy'?
'So, I can't?'
'No I don't mean to. It just sounds weird. But I love it' senyumnya mengembang. Tanpa jawabannya dia merangkulkan tangannya yang kokoh ke pinggangku mendekat
Segalanya tampak indah sekarang, dan aku juga tidak tahu apakah ini bertahan selamanya
-----
-k, can you come to my flat now?'
-as soon as I can :)-
Tanpa basa basi aku mengganti pakaianku
-----
'How's this dinner? Did u enjoy it?'
'Ya, I do like it'
'K'
'Ya?'
'Umm


~TBC~
~koment ya~